Tips Sukses Untuk Minta Naik Gaji
10 Tips Sukses Untuk Minta Naik Gaji
Berikut ini ada beberapa kesan yang sebaiknya dihindari jika Anda ingin mendapatkan gaji lebih dari bos.
“Yah, saya berharap sih, Bapak bakal bilang iya”
Lebih baik Anda memberitahu atasan bahwa Anda welcome dengan jawaban
“tidak”. Perkataan rendah hati macam ini akan menempatkannya pada
perasaan yang aman dan tidak merasa terintimidasi untuk ‘harus’
menaikkan gaji.
Emosional
Kuasai diri! Miliki hati berharap
untuk yang terbaik, namun bersiap pula untuk yang terburuk. Datangi
atasan dengan sikap hati dan pikiran yang netral, tak perlu berharap
terlalu besar, namun juga tak usah takut meminta. Sikap hati yang netral
akan membuat Anda siap untuk menerima jawaban apapun tanpa menyebabkan
reaksi yang berlebihan.
Tak punya persiapan
Coba cari tahu
lebih dulu apa yang menjadi syarat kenaikan gaji di kantor Anda. Setelah
itu, temukan pula halangan yang menyebabkan Anda naik gaji. Dengan
mengetahui ini semua, Anda setidaknya tahu harus menempatkan diri di
mana dan minta kenaikan yang bagaimana. Jika semua syarat telah
dipenuhi, maka jangan segan untuk membeberkannya pada atasan dengan
singkat, dan minta tanggapannya dengan rendah hati.
Menyuap/ merayu/ membual
Cara kotor ini hanya akan membuat bos kecewa dan memandang rendah diri
Anda. Lebih baik Anda merendah dan membiarkan bos berpikir bahwa ia yang
berkuasa. Jangan gunakan daya tarik kecantikan fisik (apalagi seksual)
untuk ‘memaksa’ atasan mengiyakan permintaan Anda. Hal ini hanya akan
merugikan Anda ke depannya nanti. Percayalah!
‘Menceramahi’ atasan
Saat mengajukan permohonan naik gaji, Anda tak perlu membeberkan segala
usaha dan upaya yang telah dilakukan sepanjang 2 tahun belakangan. Bos
tak tertarik dengan ‘ceramah’ yang panjang lebar, sebaliknya
berbicaralah sesedikit mungkin. Tanyakan pada atasan banyak pertanyaan
sehingga Anda bisa tahu juga alasan mengapa gaji tidak naik.
Jangan-jangan perusahaan sedang ada dalam kesulitan…[break]
“Ya atau tidak sih, Pak?”
Daripada melemparkan pertanyaan yang mengundang jawaban “ya’” atau
“tidak”, lebih baik Anda mengajukan pertanyaan: Siapa, apa, kapan, di
mana, dan bagaimana. Pertanyaan macam ini bisa memancing penjelasan
ekstra dari atasan tentang kondisi Anda dan perusahaan.
Mikirin pengeluaran
Sekali lagi, jangan datangi atasan dengan beban pikiran tentang
pengeluaran yang semakin besar. Jika Anda datang dalam keadaan tertekan,
maka Anda akan menekan atasan pula. Jaga hati tetap netral dan fokus,
kontrol diri sendiri sangat perlu agar negosiasi berjalan lancar.
Haus uang
Jika bos mendapati kesan bahwa yang Anda inginkan hanyalah uang, uang,
dan uang, maka ia bisa berpikir bahwa Anda adalah pegawai yang egois dan
tak pernah memikirkan kepentingan perusahaan. Dalam proses
tawar-menawar kenaikan gaji yang ada, sebaiknya Anda juga menyelipkan
‘janji-janji’ prestasi yang akan Anda ukir dan tingkatkan untuk ke
depannya nanti.
“Gaji saya saat ini hanya segini lho Pak”
Daripada mengeluhkan jumlah gaji dan posisi Anda saat ini, ada baiknya
jika Anda mempromosikan diri sebagai seorang pekerja yang bisa
memberikan solusi terbaik bagi pekerjaan.
Mengancam
Hal ini
adalah hal terakhir yang pantas untuk Anda lakukan. Mengancam bos
dengan alasan “akan resign bila gaji tak naik” hanya akan membuat Anda
benar-benar ditendang keluar. Kendalikan diri saat berdiskusi, tetaplah
bicara dengan nada yang lembut dan kata-kata yang sopan, sekalipun bos
mungkin mulai marah.
Dalam meminta apa yang dirasa patut
menjadi hak Anda, Anda memang tak perlu takut. Yang penting Anda tahu
apa yang diminta, Anda tahu bahwa Anda berhak, dan Anda memintanya
dengan cara yang sopan. Jika perusahaan menolak dan Anda merasa tak
sanggup lagi untuk bertahan di sana, maka mungkin tempat itu yang tak
pantas buat Anda. Selamat berjuang!
No comments:
Post a Comment